Kamis, 28 Mei 2009

STRUKTUR TEORI AKUNTANSI

HAKIKAT DARI STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
Struktur dari suatu teori akuntansi terdiri atas elemen-elemen berikut ini :
1.Suatu pernyataan mengenai tujuan dari laporan keuangan
2.Suatu pernyataan dari dsalil-dalil dan konsep teoritis dari akuntansi yang berkaitan dengan asumsi-asumsi lingkungan dan hakikat dari unit akuntansi.
3.Suatu pernyataan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dasar berdasarkan dalil-dalil maupun konsep teoritis tersebut.
4.Sekelompok teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.

HAKIKAT DARI DALIL, KONSEP TEORITIS, DAN PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
Pembahasan ini dimulai dengan definisi-definisi berikut ini :
1.Dalil Akuntansi (Accounting Posturlate) adalah pernyataan atau aksioma yang sangat jelas, umumnya diterima berdasrkan kesesuainnya terhadap tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, sosial, dan hukum di mana akuntansi harus beroperasi.
2.Konsep Teoritis (Theoritical Concept) dari akuntansi juga merupakan pernyataan atau aksioma yang sangat jelas, umumnya diterima berdasrkan kesesuainya terhadap tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan hakikat dari entitas akuntansi yang beroperasi dalam suatu perekonomianbebas yang ditandai oleh kepemilikan pribadi atas properti.
3.Prinsip-prinsip akuntansi (Accounting Principle) adalah aturan pengambilan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan maupun konsep teoritis akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.
4.Teknik Akuntansi (Accounting Tehnique) adalah aturan-aturan khusus yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi yang menerangkan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian tertentu dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.

DALIL-DALIL AKUNTANSI
1.Dalil Entitas
Dalil Entitas (Entity Postulate) menganggap bahwa setiap perusahaan adalah suatu unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan dari perusahaan-perusahaan lain.
Dalil ini memungkinkan akuntan untuk membedakan antara transaksi bisnis dengan transaksi pribadi : akuntan akan melaporkan transaksi-transaksi perusahaan, dan bukanya transaksi dari pemilik perusahaan. Konsep entitas berlaku untuk firma, perusahaan perseorangan, korporasi (baik berupa perseroan maupun nonperseroan), serta perusahaan kecil dan besar. Salah satu cara untuk mendifinisikan suatu entitas akuntansi adalah dengan mendifinisikan unit ekonomi yang bertanggung jawab untuk aktivitas ekonomi dan pengendalian administratif dari unit tersebut.
Cara lain untuk mendifinisikan suatu entitas akuntansi adalah dalam hal kepentingan ekonomi dari berbagai pengguna, dan bukannya aktivitas ekonomi dan pengendalian administrasi dari unit tersebut. Pendekatan ini berorientasi pada pengguna daripada berorientasi pada perusahaan. Concepts Study Committe tahun 1964 dari American Accounting Association untuk konsep entitas bisnis mendukung pandangan ini, dengan menyatakan bahwa ”batasan-batasan dari entitas ekonomi semacam itu dapat diidentifikasikan :
a. Dengan menentukan individu atau kelompok yang berkepentingan, dan
b. Dengan menentukan hakikat dari kepentingan individu atau kelompok tersebut
Pendekatan kedua ini membenarkan kemungkinan ekspansi data yang bisa terjadi karena lingkup akuntansi yang baru ketika akuntansi berusaha untuk memenuhi kebutuhan informasi potensial dari semua pengguna.

2.Dalil Kelangsungan Usaha
Dalil Kelangsungan Usaha (Going Concern Postulate) atau dalil kontinuitas menganggap bahwa entitas bisnis akan melanjutkan operasinya cukup lama untuk merealisasikan proyek, komitmen, dan aktivitasnya yang berkelanjutan. Dalil ini mengasumsikan bahwa entitas tersebut tidak diharapkan akan dilikuidasi dimasa depan atau bahwa entitas tersebut akan berlanjut sampai periode yang tidak dapat ditentukan.
Laporan keuangan menyediakan suatu pandangan mengenai situasi keuangan dari perusahaan tersebut dan hanyalah merupakan sebagian dari serangkaian laporan kontinu. Dalil kelangsungan usaha membenarkan penilaian aktiva menggunakan basis nonlikuidasi dan menyediakan dasar untuk akuntansi depresiasi.
a. Karena baik nilai sekarang maupun nilai likuidasi tidak sesuai untuk penilaian aktiva, dalil kelangsungan usaha membutuhkan penggunaan biaya historis untuk banyak penilaian.
b. Aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud diamortisasi selama masa manfaatnya, dan bukan menggunakan periode yang lebih pendek karena memperkirakan adanya likuidasi awal.
Dalil kelangsungan usaha juga dapat digunakan untuk mendukung teori manfaat (benefit theory). Harapan akan manfaat masa depan mendorong manajer untuk melihat ke depan dan memotivasi investor untuk membuat komitmen modal kepada suatu perusahaan.

3.Dalil Unit Pengukuran
Suatu unit pertukaran dan pengukuran adalah perlu untuk menghitung transaksi dari perusahaan secara seragam. Dalil Unit Pengukuran (Unit of Measure Postulate) menganggap bahwa akuntansi adalah proses pengukuran dan pengomunikasian aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan uang.
Dalil unit pengukuran atau dalil unit moneter mengimplikasikan dua keterbatasan utama dari akuntansi :
a. Akuntansi terbatas pada prediksi dari informasi yang dinyatakan dalam satuan uang, akuntansi tidak tidak mencatat maupun mengomunikasikan informasi nonmoneter lainnya walaupun informasi tersebut relevan.
b. Informasi akuntansi dipandang sebagai informasi yang bersifat moneter dan dapat dikuantifikasi, informasi nonakuntansi dipandang sebagai informasi yang bersifat nonmoneter dan tidak dapat dikuantifikasi.

4.Dalil Periode Akuntansi
Dalil Periode Akuntansi (Accounting Period Postulate) menganggap bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam kekayaan perusahaan sebaiknya diungkapkan secara periodik. Durasi dari suatu periode dapat bervariasi, tetapi menghasilkan periode waktu normal satu tahun. Meskipun kebanyakan perusahaan menggunakan periode akuntansi yang sesuai dengan tahun kalender, beberapa perusahaan menggunakan tahun fiskal atau tahun bisnis alami.
Dengan mengharuskan entitas untuk menyediakan laporan keuangan periodik jangka pendek, dalil periode akuntansi memberlakukan adanya akrual dan deferal (tangguhan), yang penerapanya merupakan perbedaan utama antara akuntansi akrual dengan akuntansi kas. Setiap periode penggunaan akrual dan deferal diharuskan dalam penyusunan posisi keuangan perusahaan dalam hal beban dibayar dimuka, pendapatan yang belum ditagih, upah yang masih harus dibayar, dan beban depresiasi.

KONSEP TEORITIS DARI AKUNTANSI
1.Teori Kepemilikan
Menurut teori kepemilikan (Proprietary Theory), entitas adalah agen, perwakilan, atau pengaturan dimana wirausahawan individual atau pemegang saham beroperasi. Tujuan utama dari teori kepemilikan adalah penentuan dan analisis dari kekayaan bersih (net worth) pemilik. Oleh karena itu, persamaan akuntansi adalah :

Aktiva – Kewajiban = Ekuitas Pemilik

Meskipun teori kepemilikan pada umumnya dipandang sesuai terutama untuk korporasi yang kepemilikanya bersifat tertutup seperti perusahaan perseorangan dan firma, pengaruh dari teori kepemilikannya dapat ditemukan dalam beberapa teknik dan terminologi akuntansi yang digunakan oleh korporasi yang kepemilikanya bersifat terbuka.
Teori kepemilikan memiliki paling tidak dua bentuk, yang berbeda dalam hal siapa yang dimasukan dalam kelompok pemilik. Dalam bentuk pertama hanya pemegang saham biasa yang menjadi bagian kelompok pemilik sementara pemegang saham preferen dikeluarkan. Dengan demikian dividen saham preferen dikurangkan ketika menghitung laba pemilik.

2.Teori Entitas
Teori Entitas (Entity Theory) memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari mereka yang menyediakan modal bagi entitas tersebut. Sederhananya unit bisnis dan bukanya pemilik, yang menjadi pusat dari kepentingan akuntansi. Unit bisnis memiliki sumber daya perusahaan dan bertanggung jawab baik atas klaim pemilik maupun klaim kreditor. Oleh karena itu, persamaan akuntansinya adalah :

Aktiva = Ekuitas
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham

Aktiva adalah hak yang menjadi milik entitas tersebut, ekuitas mencerminkan sumber daya dari aktiva dan terdiri atas kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Baik kreditor maupun pemegang saham adalah pemilik ekuitas, meskipun mereka memiliki hak yang berbeda dalam hal laba, pengendalian resiko, dan likuidasi.
Teori entitas paling sesuai bagi bentuk perusahaan dari usaha bisnis yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya. Dampak dari teori entitas dapat ditemukan dalam beberapa teknik akuntansi dan terminologi yang digunakan dalam praktik.
a.Teori entitas lebih memilih penggunaan penilaian persediaan dengan LIFO dan bukanya FIFO, karena penilaian LIFO menghasilkan penentuan laba yang lebih baik akibat penerapanya dalam teori kepemilikan.
b.Definisi umum dari pendapatan sebagai produk dari perusahaan dan beban sebagai barang dan jasa yang dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan ini adalah konsisten dengan pandangan teori entitas dengan indeks kinerja dan akuntanbilitas terhadap pemegang ekuitas.
c.Penyusunan Laporan Konsolidasi dan pengakuan atas kelas kepemilikan minoritas sebagai tambahan pemegang ekuitas adalah juga konsisten dengan teori entitas.
d.Baik teori entitas dengan penekananya pada penentuan laba yang sesuai bagi pemegang saham maupun teori kepemilikan dengan penekananya pada penilaian aktiva yang tepat, dapat dipandang sebagai memihak penggunaan nilai sekarang atau dasar penilaian selain biaya historis.

3.Teori Dana
Dalam teori dana (fund theory) adasar akuntansi bukanlah pemilik maupun entitas, melaikan sekelompok iktiva dan kewajiban serta pembatasan yang terkait, yang disebut dana, yang mengatur penggunaan aktiva tersebut. Dengan demikian, teori dana memandang unit bisnis sebagai unit yang terdiri atas sumber daya (dana) ekonomi dan kewajiban serta pembatasan yang terkait dengan penggunaan dari sumber daya ini. Persamaan :
Aktiva = Pembatasan Aktiva

Suatu dana (fund) dapat didefinisikan sebagai entitas fiskal dan akuntansi yang independen dengan sekolompok akun ”yang berimbang” (self – balancing), yang mencatatka dan / atau sumber daya lain bersama-sama dengan seluru kewajiban, cadangan dan ekuitas terkait, yang dipisahkan dengan tujuan untuk melaksankan aktivitas tertentu atau mencapai tujuan tertentu sesuai dengan regulasi, restriksi atau pembatasan khusus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar